PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN EDUKASI DAN MOTIVASI PADA REMAJA TERHADAP DAMPAK TERJADI PERKAWINAN DINI DALAM KEHIDUPAN KELUARFGA

Losu, Fredrika Nancy and Ellen Pesak, Ellen Pesak and Bongakaraeng, Bongakaraeng and Momongan, Nita and Dian Pratiwi, Dian Pratiwi (2022) PERAN ORANG TUA DALAM MEMBERIKAN EDUKASI DAN MOTIVASI PADA REMAJA TERHADAP DAMPAK TERJADI PERKAWINAN DINI DALAM KEHIDUPAN KELUARFGA. Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes Manado, Jl. RW Monginsidi Malalayang II Manado 95263, Telp. (0431). ISBN 978-623-90400-3-1

[img] Text
buku_saku_F_Losu_dkk.pdf

Download (3MB)

Abstract

Perkembangan di era digital sekarang ini, kehidupan keluarga dalam hal ini orang tua dan anak remaja diperhadapkan dengan tantangan dalam menyaring informasi ataupun tontonan yang patut untuk di konsumsi oleh anak remaja seiring dengan perkembangan dunia digitalisasi. Ketidaksiapan orangtua maupun anak remaja menghadapi berbagai macam tantangan dalam pergaulan dunia digitalisasi dapat terjadi apabila tidak di kontrol dengan bijaksana dalam penggunaan gadget,internet. Berbagai macam bentuk kenakalan remaja dapat terjadi salah satunya perkawinan di usia remaja. Perkawinan usia remaja masih banyak terjadi di Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) didapatkan peningkatan jumlah wanita yang menikah dibawah usia 18 tahun yaitu pada tahun 2016 sebesar 22,35% meningkat menjadi 22,91% pada tahun 2017. Sedangkan, jumlah remaja di Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 24.074.997 jiwa atau sebesar 12,53% dari jumlah penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2018). Menurut UNICEF, perkawinan anak merupakan pelanggaran berat terhadap hak setiap anak untuk mencapai potensi diri yang sepenuhnya. Oleh karena itu, UNICEF menetapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) untuk menghilangkan praktik ini pada tahun 2030 (UNICEF, 2018). Salah satu upaya dilakukan pemerintah Indonesia agar perkawinan usia remaja dapat dicegah sekaligus mendukung UNICEF mencapai SDGs adalah dengan diadakannya Program Generasi Berencana atau GenRe. Program GenRe adalah Program yang dikembangkan dalam rangka menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang pendewasaan usia perkawinan sehingga mereka mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi (Khairunnas, Aundjand and Siregar, 2013). Pendekatan program ini dilakukan dengan pendekatan kepada remaja melalui Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK Remaja) dan pendekatan kepada orang tua melalui Bina Keluarga Remaja (BKR). Kelompok BKR adalah kelompok orang tua yang di dalamnya mereka dapat saling bertukar pendapat tentang cara berkomunikasi dan cara mendampingi anak remaja mereka (Forum GenRe Indonesia, 2018). Menjadi orang tua dari anak remaja memang tidak mudah karena banyak orang tua yang belum memahami bahwa usia remaja adalah fase ketika keterampilan kognitif dan kemampuan baru sedang berkesinambungan dengan pesatnya. Bahkan pada usia ini kemampuan komputasi atau pemecahan masalah mereka bertambah sehingga mereka memiliki kemampuan mengambil keputusan layaknya orang dewasa. Namun kondisi ini dibarengi dengan hormon pubertas dan perubahan besar dalam sistem limbiknya— berfungsi mengatur detak jantung dan bertugas membentuk memori dan emosi— yang ikut berkembang. Hal ini yang menyebabkan anak remaja memiliki emosi yang lebih intens, mulai memiliki daya tarik seksual, dan memiliki kecenderungan tingkat toleransi terhadap risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa. Peran orang tua sebagai penyaring semakin krusial untuk mendampingi anak memasuki usia pubertas dengan aman dan nyaman. Memulai pembicaraan tentang seks dan reproduksi sejak dini dengan terbuka adalah salah satunya. Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat memiliki peranan penting dalam membantu mencegah terjadinyaperkawinan dini dan implikasinya dalam kehidupan keluarga.Penguatan peran dan tugas keluarga bidang kesehatan dibarengi kerjasama dengan lintas sektor dan lintas program terkait dalam program pengendalian percepatan perkawinan usia dini akan berdampak pada masa depan generasi milenial ke arah yang lebih produktif dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat yang adil dan sejahtera.

Item Type: Book
Subjects: Penelitian
Depositing User: Admin Poltekkes
Date Deposited: 17 Nov 2022 07:21
Last Modified: 17 Nov 2022 07:21
URI: http://repository.poltekkes-manado.ac.id/id/eprint/873

Actions (login required)

View Item View Item