FREKUENSI PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE, KEPATUHAN KONSUMSI TABLET Fe DAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN DI PUSKESMAS BILALANG KOTA KOTAMOBAGU

Montol, Ana B. and Momongan, Nita and Singa, Delafenika A. (2022) FREKUENSI PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE, KEPATUHAN KONSUMSI TABLET Fe DAN KENAIKAN BERAT BADAN IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA ANAK USIA 2-3 TAHUN DI PUSKESMAS BILALANG KOTA KOTAMOBAGU. e-Prosiding Seminar Nasional, 1 (2). pp. 113-127. ISSN ISBN: 978.623.93457.1.6

[img] Text
Artikel Prosiding 1 SemNas 2022.pdf

Download (186kB)

Abstract

Pendahuluan: Kegagalan pertumbuhan sering terjadi pada seribu hari pertama kehidupan. Data Riskesdas menunjukan presentasi anak balita di Indonesia yang mengalami gagal tumbuh (pendek dan sangat pendek ) pada tahun 2013 adalah 37.2 %, jika dibandingkan dengan tahun 2010 (35.6 %)tidak mengalami perbaikan yang signifikan. Namun pada tahun 2018 turun menjadi 30.8 %. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi pemeriksaan antenatal care, kepatuhan konsumsi Fe dan kenaikan berat badaan ibu dengan kejadian stunting pada anak usia 2-3 Tahun di wilayah kerja Puskesmas Bilalang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik mengunakan desain cross sectional, dilaksaanakan di wilayah kerja Puskesmas Bilalang. Sampel anak usia 2-3 tahun berjumlah 91 anak, dilakukan secara purposive sampling. Analisis data meliputi analisis univariat menggunakan distribusi frekuensi dan analisis bivariate menggunakan mengunakan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi pemeriksaan antental care terhadap kejadian stunting (p = 0.018 < α 0,05 ) dengan nilai OR 2,9 yang artinya ibu hamil yang melakukan pemeriksaan antenatal care < 4 kali berpeluang 2,9 kali lebih beresiko memiliki anak stunting. Tidak terdapat hubungan antara konsumsi tablet Fe terhadap kejadian stunting dengan nilai p=0,704. Terdapat hubungan yang signifikan antara kenaikan berat badan ibu terhadap kejadian stunting (p=0,003 < α 0,05 ) dengan nilai OR 4,9 yang menunjukan bahwa ibu hamil yang kenaikan berat badannya kurang selama masa kehamilan berpeluang 4,9 kali lebih beresiko memiliki anak stunting. Terdapat hubungan antara frekuensi pemeriksaan antenatal care dan kenaikan berat badan ibu terhadap kejadian stunting. Tidak terdapat hubungan antara kepatuhan kosumsi tablet Fe terhadap kejadian stunting.

Item Type: Article
Subjects: Penelitian
Depositing User: Admin Poltekkes
Date Deposited: 21 Apr 2023 12:30
Last Modified: 21 Apr 2023 12:30
URI: http://repository.poltekkes-manado.ac.id/id/eprint/976

Actions (login required)

View Item View Item